BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ayat Makkiyyah adalah ayat –ayat yang di turunkan di Makah selama 12
tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke – 14 dari
kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M )
sampai tanggal 1 Robbi’ul Awwal tahun ke – 54 dari kelahiran Nabi,
sedangkan Ayat – Ayat Madaniyyah adalah ayat – ayat yang
di turunkan sesudah Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah ke Madinah selama 9
tahun 9 bulan 9 hari , terhitung sejak Nabi Hijrah ke Madinah sampai tanggal 9
Dzulhijjah tahun 63 dari tahun kelahiran Nabi .
Surat Makkiyyah umumnya suratnya
pendek – pendek sedangkan Madaniyyah pada umumnya suratnya panjang –panjang
Dalam makalah ini , di jelaskan
tentang pengertian surat Makkiyyah dan Madaniyyah , tanda – tanda atau
ciri-ciri surat Makkiyyah dan Madaniyyah , serta macam-macam surat Makkiyyah
dan Madaniyyah . Selain itu ,makalah ini juga berisi tentang perbedaan surat
Makkiyyah dan Madaniyyah
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Apa pengertian
surat Makki – Madani ?
b.
Apa tanda –
tanda surat Makki – Madani ?
c.
Apa saja macam
– macam surat Makki – Madani ?
d.
Apa perbedaan
surat Makki – Madani ?
C.
BATASAN MASALAH
a.
Pengertian
surat Makki – Madani.
b.
Tanda – tanda
surat Makki – Madani.
c.
Macam – macam
surat Makki – Madani.
d.
Perbedaan surat
Makki - Madani.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SURAT MAKKI – MADANI
a.
Pengertian
Surat makkiyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makkah selama
12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari
kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M ) sampao tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun ke-54
dari kelahiran Nabi. Sedangkan surat Madaniyyah adalah ayat-ayat yang di
turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari,
terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63
dari kelahiran Nabi.
b.
Tanda-Tanda Surat Makki-Madani
Ayat-ayat Makkiyah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
§ Ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek.
§ Dalam surat Makkiyyah terdapat perkataan “ya
ayyuhan nas ( hai sekalian
manusia)”.
§ Ayat-ayat Makkiyyah umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan
dengan akidah ( keimanan ).
§ Mengesakan Allah.
§ Mengajak ke khittah islam.
§ Tentang hari kiamat.
§ Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
§ Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran.
Sedangkan ciri-ciri surat Madaniyyah adalah sebagai berikut :
o Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
o Menjelaskan hukum-hukum waris.
o Pembatasan atau peraturan pada agama.
o Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
o Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah.
o Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat ya ayyuhal lazina amanu (
hai orang-orang yang beriman ).
o Umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan syari’ah.
KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surah-surah
Makkiyah dan Madaniyahnya sebagai berikut :
Ciri-ciri khusus
Makkiyah sebagai berikut :
Ø Mengandung ayat Sajadah
Ø Terdapat lafaz Kalla.
Ø Terdapat
seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam
surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u
wasjudu(ayat 77 s.22). kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah.
Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali
dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nissa ayat 33.
Ø Mengandung
kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.
Ø Terdapat
kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
Ø Surat-suratnya
dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali imran.
Ciri-ciri
khusus surat Madaniyah :
Ø Di dalamnya
terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan
tentang hukum-hukumnya.
Ø Di dalamnya
terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-hak perdata,
peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan,
kemasyarakatan, dan kenegaraan.
Ø Di dalamnya
tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan
di mekkah.
Ø Di dalamnya
didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam
beragama, seperti kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran,
Attaubah, dll.
c. Macam-macam surat
Makki-Madani.
Berikut merupakan surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah.
Surat-surat al-makky : Al-Fatehah, Al-An’aam, Al-A’raaf,
Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Maryam,
Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash,
Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin,
Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf,
Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm,
Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh,
Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, An-Naba’,
An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj,
Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail,
Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah,
At-Takatsur, Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiyl, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar,
Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
Surat-surat al-madany : Al-Baqarah,Ali
Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj,
An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid,
Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-Munaafiquun,
At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah,
An-Nashr.
d. Perbedaan ayat
Makki-Madani
Perbedaan surat Makkiyyah dan madaniyyah bukan hanya
masalah geografis dan historis. Ulama muyakini bahwa ayat Maakkiyah memiliki
sifat, pesan, dan ajaran dari ayat Madaniyyah. Ayat Makkiyyah yang merupakan
3/4 dari isi Al-Qur’an umumnya mengandung keterangan dan penjelasan tentang
keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala bagi orang beriman dan beramal shaleh,
siksa bagi orang kafir dan durhaka, kisah para rosul dan nabi, cerita umat
terdahulu, dan berbagai perumpamaan untuk di jadikan teladan dan ibarat.
Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal yang berhubungan erat dengan hidup
kemasyarakatan atau masalah muamalah.
1. Dari
segi waktu turunnya
Makki adalah
yang diturunkan sebelum hijrah meskipun
bukan di mekkah. Madani adalah yang
turun sesudah hijrah meskipun bukan di madinah. Yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun di mekkah atau Arafah adalah madani.
2.
Dari segi tempat turunnya
Makki adalah
yang turun di mekkah dan sekitarnya.
Seperti Mina, Arafah dan
Hudaibiyah.
Dan Madani ialah yang turun di madinah dan sekitarnya. Seperti Quba` dan Sil`.
3.
Dari segi
sasaran pembicaraan.
Makki adalah
yang seruannya ditujukan kepada penduduk mekkah dan madani
ditujukan
kepada penduduk madinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya menyatakan
bahwa ayat Qur`an yang mengandung seruan yaa ayyuhannas ( wahai
manusia)
adalah makki, sedang ayat yang mengandung seruan yaa ayyu halladziina aamanuu (
wahai orang-orang yang beriman) adalah madani.
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
ü Surat Makkiyah di turunkan di Makkah, sedangkan surat Maddaniyah di
turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
ü Ayat dalam surat Makiyyah umumnya pendek, sedangkan ayat dalam
surat Madaniyyah umumnya panjang-panjang.
ü Surat Makkiyyah mengandung keterangan
dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala bagi orang
beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang kafir dan durhaka, kisah para
rosul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai perumpamaan untuk di
jadikan teladan dan ibarat. Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal yang
berhubungan erat dengan hidup kemasyarakatan atau masalah muamalah.
B.
SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah
sedikit ilmu kita tentang surat-surat Makkiyah dan Madaniyyah yang terdapat
dalam Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ade. Armando
dkk. Ensiklopedi Islam. Jilid 5. PT
Ichtiar Baru Van Hoeven. Jakarta.
Ø Drs. Ahsin W.
Al- Hafidz, M.A. 2006. Kamus Ilmu
Al-Qur’an. Amzah. Jakarta.
Ø Ma’rifat M. Hadi. 2007. Sejarah Al-Quran. Al-Huda. Jakarta
Ø Jalaluddin Imam. 2008. Studi Al’Quran Komprehensif. Indiva Pustaka. Jajar Surakarta.
Ø As-Shalih Subhi. 1995. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Quran. Pustaka Firdaus. Jakarta.